⚠️ Putin Wanti-wanti AS soal Rudal Tomahawk
beritajalan.web.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan peringatan keras kepada Amerika Serikat terkait rencana pasokan rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina. Ia menyebut langkah tersebut akan menimbulkan “tingkat eskalasi yang benar-benar baru”, termasuk terhadap hubungan diplomatik antara Moskow dan Washington.
“Ini akan berarti tingkat eskalasi yang benar-benar baru, termasuk dalam hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat,” kata Putin saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan pasokan senjata itu, Jumat (3/10/2025), dikutip AFP.
Pernyataan itu menandai sikap tegas Moskow yang khawatir pasokan rudal canggih ke Kyiv dapat memperpanjang perang dan memperdalam keterlibatan langsung AS dalam konflik tersebut.
🇺🇸 Sikap AS Masih Dipertimbangkan
Sebelumnya, Wakil Presiden AS JD Vance menyatakan bahwa pemerintahan Washington sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan rudal Tomahawk. Namun, Presiden AS Donald Trump belum mengambil keputusan final.
Trump disebut masih berhati-hati agar langkah tersebut tidak memicu eskalasi perang Ukraina menjadi konfrontasi langsung antara AS dan Rusia. Meski begitu, fakta bahwa opsi tersebut sedang dipertimbangkan menunjukkan tingkat frustrasi Washington terhadap sikap Putin yang menolak gencatan senjata.
💣 Kekhawatiran Kremlin
Kremlin menilai langkah ini akan memperbesar risiko keterlibatan langsung AS dalam konflik. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan pihaknya sedang melakukan “analisis mendalam” terkait berbagai skenario yang mungkin terjadi.
“Pertanyaannya adalah: siapa yang dapat meluncurkan rudal-rudal ini? Apakah hanya Ukraina, atau tentara Amerika juga terlibat?” ujar Peskov kepada wartawan.
“Siapa yang menentukan penargetan rudal ini, pihak Amerika atau Ukraina sendiri? Ini perlu analisis yang sangat mendalam,” tambahnya.
Kekhawatiran Rusia beralasan karena rudal Tomahawk memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer — cukup untuk menjangkau Moskow dan sebagian besar wilayah Rusia di dekat Eropa jika diluncurkan dari Ukraina.
🇺🇦 Respons Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataannya beberapa waktu lalu memperingatkan pihak Kremlin agar segera mengakhiri perang atau menghadapi konsekuensi yang lebih berat.
“Para pejabat Kremlin harus mengetahui di mana tempat perlindungan bom berada,” ujar Zelensky dengan nada tegas.
Ukraina sebelumnya mengajukan permintaan kepada Washington untuk memasok rudal Tomahawk. Kyiv juga membuka opsi agar rudal tersebut dijual ke negara-negara Eropa terlebih dahulu, yang kemudian akan mengirimkannya ke Ukraina.
🌍 Dampak Geopolitik dan Keamanan Global
Jika rencana pasokan ini terealisasi, hubungan AS-Rusia diperkirakan akan semakin tegang. Pengiriman Tomahawk dapat memperluas jangkauan serangan Ukraina ke wilayah Rusia, sehingga meningkatkan risiko eskalasi konflik menjadi lebih luas dan tak terkendali.
Para analis geopolitik memperingatkan bahwa langkah ini juga bisa memicu balasan dari Moskow, baik berupa tindakan militer maupun penguatan aliansi dengan negara-negara yang tidak sejalan dengan Barat.
Peningkatan eskalasi ini berpotensi mengguncang stabilitas keamanan di kawasan Eropa Timur dan menimbulkan dampak terhadap ekonomi global, termasuk harga energi dan pangan.
📌 Kesimpulan
Peringatan keras yang disampaikan Putin menunjukkan sensitivitas tinggi konflik Ukraina yang kini memasuki fase baru. Sementara itu, AS masih menimbang langkah agar tidak memicu eskalasi lebih lanjut, meski tekanan dari Kyiv terus meningkat.
Pasokan rudal Tomahawk ke Ukraina, jika benar terjadi, tidak hanya akan mengubah dinamika perang di lapangan tetapi juga dapat menggeser keseimbangan hubungan internasional antara Rusia, AS, dan sekutu Eropa.
Konflik yang terus memanas ini menjadi peringatan bagi dunia bahwa solusi diplomatik tetap menjadi jalan terbaik untuk menghindari konfrontasi yang lebih luas dan berisiko besar terhadap stabilitas global.
Cek juga artikel dari platform museros.site
