beritajalan.web.id Kota Balikpapan dikenal sebagai salah satu kota maju di Kalimantan Timur. Namun di balik perkembangan pesatnya, muncul persoalan sosial yang mulai mengusik perhatian publik — meningkatnya jumlah anak jalanan di berbagai sudut kota. Fenomena ini tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga memunculkan keprihatinan dari kalangan pejabat daerah.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menilai permasalahan anak jalanan sudah memasuki tahap yang memerlukan tindakan serius. Ia menyoroti banyaknya anak-anak di bawah umur yang berkeliaran hingga larut malam, baik untuk berjualan maupun mengamen di perempatan jalan. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta kurangnya perhatian terhadap masa depan generasi muda.

“Mereka masih kecil, tapi harus bekerja di jalanan demi mencari uang. Padahal seharusnya mereka belajar dan beristirahat di rumah,” ungkap Budiono.


Potret Nyata di Lapangan

Budiono menceritakan pengalaman salah satu warga Balikpapan yang sempat ia dengar. Saat warga itu sedang makan malam di sebuah restoran, seorang anak kecil datang menawarkan kerupuk di tengah malam. Wajahnya tampak lelah namun tetap memelas. “Warga itu akhirnya memberi uang tanpa membeli kerupuk karena kasihan,” ucap Budiono.

Kisah sederhana itu menggambarkan realitas di lapangan. Banyak anak yang seharusnya bersekolah justru harus turun ke jalan untuk membantu ekonomi keluarga. Sebagian dari mereka bahkan tidak memiliki tempat tinggal tetap dan hidup berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: di mana peran orang tua dan pemerintah dalam melindungi mereka? Apakah kota yang sedang berkembang seperti Balikpapan siap menghadapi persoalan sosial ini dengan pendekatan yang manusiawi dan berkelanjutan?


Faktor Penyebab Meningkatnya Anak Jalanan

Masalah anak jalanan tidak muncul begitu saja. Menurut sejumlah pengamat sosial, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan meningkatnya jumlah mereka.

Pertama, faktor ekonomi. Banyak keluarga dengan kondisi keuangan minim tidak sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, anak-anak mereka ikut membantu mencari penghasilan, meski harus turun ke jalan.

Kedua, rendahnya pendidikan orang tua. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya pendidikan membuat sebagian keluarga tidak memprioritaskan sekolah bagi anak-anak mereka.

Ketiga, perpindahan penduduk dan urbanisasi. Balikpapan sebagai kota industri menarik banyak pendatang. Namun tidak semua mampu beradaptasi dengan kehidupan kota, sehingga sebagian akhirnya hidup dalam keterbatasan dan mendorong anak-anak mereka bekerja di jalanan.


Seruan dari DPRD Balikpapan

Sebagai wakil rakyat, Budiono menilai bahwa pemerintah kota harus bertindak lebih cepat dan terkoordinasi. Ia meminta agar Dinas Sosial dan instansi terkait melakukan pendataan ulang terhadap anak-anak jalanan serta menyiapkan langkah pembinaan yang konkret.

“Ini bukan hanya soal penertiban, tapi soal masa depan anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus, bukan korban keadaan,” tegasnya.

Budiono juga menyoroti pentingnya pendekatan humanis. Pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus pada penertiban di jalan, tetapi juga memberi solusi jangka panjang seperti pendidikan gratis, pelatihan keterampilan, dan program rehabilitasi keluarga.

Selain itu, ia mengusulkan agar Pemkot berkolaborasi dengan lembaga sosial dan komunitas lokal untuk memperluas jangkauan bantuan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan sistem perlindungan yang lebih efektif bagi anak-anak rentan.


Peran Masyarakat dalam Penanggulangan

Masalah sosial seperti anak jalanan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Peran masyarakat juga sangat penting. Budiono mengajak warga Balikpapan untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosialnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak sekadar memberi uang di jalan, tetapi ikut membantu melalui cara yang lebih berkelanjutan. Misalnya dengan melapor ke pihak berwenang jika menemukan anak di bawah umur bekerja di jalanan atau dengan mendukung lembaga sosial yang menangani anak terlantar.

“Kalau kita hanya memberi uang, masalahnya tidak akan selesai. Tapi kalau kita bantu mereka mendapat pendidikan dan tempat yang layak, itu baru solusi,” kata Budiono.


Perlunya Program Khusus untuk Anak Jalanan

Para pemerhati anak di Balikpapan juga menyuarakan hal serupa. Mereka menilai pemerintah perlu membuat program khusus yang fokus pada rehabilitasi sosial dan pemberdayaan anak jalanan. Program seperti rumah singgah, sekolah nonformal, hingga pelatihan keterampilan bisa menjadi solusi jangka panjang.

Selain itu, pendekatan psikologis juga dibutuhkan. Banyak anak jalanan yang mengalami trauma, kekerasan, atau penelantaran. Mereka membutuhkan bimbingan agar bisa kembali menjalani kehidupan normal dan memiliki cita-cita masa depan.

Jika tidak ditangani dengan baik, generasi muda ini berpotensi terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan kriminalitas. Hal ini tentu dapat berdampak negatif terhadap masa depan kota Balikpapan sendiri.


Harapan ke Depan

Budiono berharap pemerintah dapat lebih serius dalam menangani permasalahan anak jalanan. Ia menekankan bahwa anak-anak tersebut bukan masalah, melainkan aset bangsa yang harus dijaga.

“Kita harus memastikan mereka tumbuh di lingkungan yang aman, mendapat pendidikan, dan punya kesempatan untuk sukses,” tegasnya.

Ia percaya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, lembaga sosial, dan masyarakat, permasalahan ini dapat dikurangi secara signifikan. Langkah kecil seperti menyediakan ruang belajar gratis atau bantuan kebutuhan pokok bisa menjadi awal dari perubahan besar.


Kesimpulan

Meningkatnya jumlah anak jalanan di Balikpapan menjadi cermin tantangan sosial di tengah pembangunan kota. Seruan Budiono agar pemerintah turun tangan bukan sekadar kritik, tetapi panggilan untuk bertindak bersama.

Dengan perhatian serius dan kebijakan yang berpihak pada anak, Balikpapan dapat menjadi kota yang maju sekaligus peduli. Karena kemajuan sejati tidak hanya diukur dari infrastruktur megah, tetapi juga dari bagaimana kota melindungi anak-anak yang paling rentan di dalamnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org