🚫 Warga Palmerah Tolak TPS karena Bau
beritajalan.web.id – Rencana pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) di RW 03, Palmerah, Jakarta Barat, menuai penolakan keras dari warga. Mereka khawatir kehadiran TPS menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu lingkungan pemukiman padat penduduk.
Sebagai bentuk protes, warga memasang sejumlah spanduk penolakan di area pintu masuk lapangan serba guna pada Kamis (2/10/2025). Spanduk itu menyuarakan keberatan lima RT yang ada di wilayah tersebut.
“Warga RW 03 Palmerah bersatu menolak rencana pembuatan TPS di wilayah kami,” demikian bunyi salah satu spanduk yang dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025).
🏘️ Alasan Warga Menolak
Menurut warga setempat, lahan yang akan digunakan untuk TPS sebelumnya adalah lapangan serba guna yang menjadi ruang publik penting bagi komunitas.
Saimin (70), warga RW 03 Palmerah, menyebutkan bahwa lokasi yang direncanakan terlalu dekat dengan rumah warga dan bisa menimbulkan masalah kesehatan serta kemacetan.
“Lokasi itu dekat rumah warga. Dulu pernah dipakai untuk TPS, tapi sejak dua tahun terakhir warga memanfaatkannya untuk lapangan. Tempat itu juga sering dipakai untuk senam pagi, hajatan, dan saat Idul Adha jadi lokasi pemotongan hewan kurban,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa aroma tak sedap dan lalu lintas yang tersendat akibat aktivitas TPS menjadi alasan utama penolakan warga.
👥 Lahan TPS Kini Jadi Ruang Publik
Lapangan yang dimaksud warga kini dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas, termasuk olahraga, hajatan, hingga arena bermain anak-anak. Warga merasa kehadiran TPS akan mengganggu fungsi sosial tersebut.
“Anak-anak sering main bola di sini. Lapangan ini jadi pusat kegiatan warga. Kami tidak ingin tempat ini kembali jadi TPS,” ujar Saimin.
🗣️ Respon Sudin LH Jakarta Barat
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat, Achmad Hariadi, mengakui penolakan warga sebagai hal yang wajar dan sah.
“Sesuai Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2014, penetapan TPS atau depo sampah memang harus berangkat dari kesepakatan masyarakat. Kami tidak bisa memaksakan jika warga menolak,” kata Hariadi.
Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut sebelumnya memang pernah digunakan sebagai tempat loading sampah, namun saat ini aspirasi warga mengarah pada pemanfaatan sebagai ruang publik.
“Aspirasi warga adalah hak mereka. Kami akan mencari solusi bersama agar penanganan sampah tetap berjalan tanpa mengorbankan kenyamanan warga,” tambahnya.
🤝 Rencana Mediasi dan Solusi Bersama
Hariadi menyebut ada dua aspirasi yang berkembang di wilayah RW 03: sebagian warga mendukung pengaktifan kembali TPS, sementara sebagian lain menolak. Oleh karena itu, Sudin LH akan melakukan mediasi.
“Kami akan duduk bersama dengan pihak kelurahan, tokoh masyarakat, dan semua pemangku kepentingan untuk mencari jalan tengah. Warga jangan hanya menolak tempat TPS, tetapi juga perlu memikirkan bagaimana sampah di wilayahnya bisa dikelola dengan baik,” tegasnya.
🌱 Tantangan Pengelolaan Sampah di Kawasan Padat
Kawasan Palmerah merupakan wilayah padat penduduk dengan volume sampah yang tinggi setiap harinya. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah sampah dapat menimbulkan persoalan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Karena itu, keberadaan TPS atau depo sampah tetap dibutuhkan, meski penempatannya harus mempertimbangkan kenyamanan warga sekitar.
Pakar tata kota menilai, masalah serupa sering muncul di daerah perkotaan yang padat. Partisipasi warga dan pemerintah dalam merencanakan lokasi serta sistem pengelolaan sampah menjadi kunci utama agar tidak menimbulkan konflik sosial.
📌 Kesimpulan
Penolakan warga RW 03 Palmerah terhadap rencana pembangunan TPS menjadi contoh nyata bagaimana aspirasi masyarakat perlu diperhatikan dalam pengambilan kebijakan publik.
Sudin LH Jakarta Barat siap melakukan dialog agar tercapai solusi yang seimbang, yakni keberlanjutan pengelolaan sampah sekaligus perlindungan fungsi ruang publik yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Langkah mediasi ini diharapkan dapat meredam ketegangan dan menciptakan kesepakatan bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan tetap ramah bagi warga.
Cek juga artikel di platform koronovirus.site
