beritajalan.web.id Keluhan mengenai jalan rusak di wilayah Batang kembali muncul dalam agenda Sambang Desa yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang di Kecamatan Bawang. Warga menyoroti kondisi ruas jalan yang menghubungkan daerah atas, terutama akses menuju Pranten, yang selama ini menjadi jalur penting masyarakat untuk bekerja, bersekolah, hingga mengangkut hasil perkebunan.

Kondisi jalan dinilai telah lama memprihatinkan. Lubang-lubang besar, permukaan bergelombang, serta minim penerangan membuat perjalanan warga tidak nyaman dan berisiko tinggi ketika melintas, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk.


Respons Pemerintah Daerah

Menanggapi berbagai masukan, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan bahwa pemerintah daerah terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur jalan, baik yang menjadi kewenangan kabupaten maupun membutuhkan dukungan pemerintah pusat.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah proyek jalan sudah mendapatkan alokasi anggaran dari pusat. Akses jalan di kawasan Pantura, jalur Banyuputih menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta ruas strategis lainnya terus digenjot dalam proses pelelangan dan penyelesaian.

Faiz menekankan bahwa pembangunan dilakukan bertahap, disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan skala urgensi tiap wilayah.


Jalan Banyuputih–Limpung dan Bandar–Gerlang

Progres signifikan terjadi pada ruas Banyuputih–Limpung yang telah mendapatkan alokasi dana besar. Selain itu, Bandar–Gerlang menjadi prioritas utama karena merupakan jalur vital bagi masyarakat daerah atas dan kawasan wisata.

Menurut Bupati, sekitar separuh ruas Bandar–Gerlang telah rampung. Masih tersisa kurang lebih empat kilometer yang siap dituntaskan dalam waktu dekat. Pemerintah ingin memastikan wilayah atas memiliki akses yang memadai sehingga aktivitas ekonomi dan pariwisata bisa berkembang lebih pesat.


Akses ke Pranten Jadi Perhatian Khusus

Permintaan masyarakat mengenai jalan Bawang–Pranten juga mendapatkan respon positif. Jalur ini tergolong penting karena menjadi pintu masuk menuju potensi wisata daerah ketinggian. Selain itu, banyak warga menggantungkan aktivitas harian pada jalur tersebut.

Pemkab menegaskan bahwa usulan ini sudah tercatat dalam program perbaikan berikutnya. Tahap pengerjaan direncanakan masuk dalam perubahan anggaran ataupun tahun program mendatang. Harapannya, peningkatan akses infrastruktur tersebut mampu membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.


Dukungan Infrastruktur Penerangan

Tidak hanya jalan, aspirasi lain yang turut dibahas adalah kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) di daerah atas. Minimnya lampu jalan seringkali memperburuk risiko kecelakaan dan tindak kejahatan.

Pemerintah daerah menargetkan pemasangan ribuan titik PJU. Upaya ini bertujuan menciptakan perjalanan yang lebih aman serta mendukung kehidupan sosial–ekonomi warga di malam hari. Infrastruktur penerangan juga memperkuat sektor pariwisata yang biasanya hidup pada akhir pekan dan sore ke malam.


Keluhan Warga yang Harus Ditindaklanjuti

Salah satu warga Desa Pranten, Mustakim, menyampaikan secara langsung pengalaman sulitnya melalui jalur Bawang–Pranten setiap hari. Ia mengatakan bahwa perjalanan kerap terganggu oleh kerusakan jalan yang sudah berlangsung lama.

Selama bertahun-tahun, perbaikan yang dilakukan tidak sebanding dengan panjang ruas yang rusak. Mustakim menggambarkan, kadang dalam tiga tahun, hanya ratusan meter yang berhasil diperbaiki. Dengan kondisi itu, perbaikan total jalur sepanjang enam kilometer akan memakan waktu sangat panjang.

Kesaksian warga tersebut memperlihatkan betapa besarnya kebutuhan masyarakat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur daerah atas.


Perbaikan Jalan dan PJU untuk Majukan Wisata

Kawasan atas Batang memiliki potensi wisata alam yang besar. Udara sejuk pegunungan, perkebunan rakyat, serta panorama alam Pranten dan sekitarnya menjadi daya tarik yang bisa dikembangkan. Namun, potensi tersebut sulit tercapai apabila akses jalan masih buruk.

Karena itulah Pemkab Batang menempatkan peningkatan infrastruktur sebagai pilar utama pembangunan ekonomi lokal. Jalan yang baik akan memudahkan wisatawan menjangkau lokasi rekreasi. Pedagang lokal pun dapat mengirim produk pertanian dengan biaya lebih murah dan risiko lebih kecil.

Fasilitas penerangan pun memberi rasa aman sehingga aktivitas ekonomi tak hanya bergantung pada siang hari.


Sinergi Pusat dan Daerah Dibutuhkan

Pemkab Batang tidak bisa bekerja sendiri untuk menangani seluruh ruas jalan yang membutuhkan peningkatan. Perlu dukungan multi-pihak, terutama dari pemerintah pusat untuk ruas jalan strategis yang memiliki dampak ekonomi luas.

Anggaran yang besar menjadikan perencanaan harus terukur dan pelaksanaannya bertahap. Dengan masuknya beberapa proyek ke dalam skala nasional, beban daerah dapat berkurang dan progres menjadi lebih cepat.

Selain itu, partisipasi masyarakat juga penting dalam mengawasi kualitas pembangunan, melaporkan kerusakan lebih dini, dan menjaga fasilitas yang telah selesai diperbaiki.


Penutup: Akses yang Lebih Baik untuk Kehidupan yang Lebih Layak

Pembangunan jalan menuju Pranten menjadi gambaran bahwa aspirasi warga didengar dan direspons. Prosesnya mungkin bertahap, tetapi arah kebijakan menunjukkan komitmen untuk memajukan kehidupan masyarakat daerah atas.

Konektivitas yang baik akan mendukung layanan kesehatan, pendidikan, pariwisata, serta pengembangan ekonomi rakyat. Jalan yang selama ini rusak perlahan akan berubah menjadi akses yang layak dan membanggakan.

Masyarakat berharap perbaikan yang dijanjikan benar-benar terwujud, sehingga perjalanan dari dan menuju Pranten tidak lagi menjadi beban, melainkan bagian dari pertumbuhan wilayah Batang yang lebih modern dan sejahtera.

Cek Juga Artikel Dari Platform podiumnews.online