beritajalan.web.id Sebuah video yang memperlihatkan warga menandu seorang perempuan melewati jalan berlumpur di Desa Wonosari, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, kembali viral di media sosial. Rekaman tersebut menunjukkan perjuangan warga menembus jalan yang rusak parah demi membantu tetangganya yang sakit menuju fasilitas kesehatan. Aksi gotong royong itu menuai perhatian publik sekaligus menyoroti kondisi infrastruktur di wilayah pegunungan.

Video berdurasi sekitar satu menit itu pertama kali diunggah ke media sosial dan dengan cepat menyebar luas. Dalam rekaman terlihat empat orang pria bergantian menandu seorang perempuan menggunakan tandu bambu di tengah jalan berlumpur. Di sisi kanan dan kiri, genangan air dan lumpur tebal membuat jalan nyaris tidak bisa dilalui kendaraan.

Warganet ramai-ramai mengomentari unggahan tersebut. Banyak yang memuji solidaritas warga Desa Wonosari, namun tidak sedikit yang menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi jalan di kawasan tersebut. Beberapa komentar bahkan menyebut akses jalan itu telah rusak selama bertahun-tahun tanpa perbaikan yang berarti.


Kondisi Jalan Rusak Parah di Wilayah Pegunungan

Warga setempat menyebut, kerusakan jalan di Dusun Gunung Mujil sudah berlangsung cukup lama. Jalur tersebut merupakan salah satu akses utama penghubung antar-desa yang sering digunakan untuk keperluan pertanian dan aktivitas sehari-hari. Ketika musim hujan tiba, jalan yang belum diaspal itu berubah menjadi lumpur tebal dan licin.

Nur Hamin, salah satu warga, mengungkapkan bahwa peristiwa dalam video itu bukan kejadian pertama. Menurutnya, kondisi jalan semakin memprihatinkan setiap tahun. Ia mengatakan, warga sudah beberapa kali melaporkan kerusakan kepada pemerintah daerah, namun hingga kini belum ada tindakan nyata.

“Kalau hujan, kendaraan roda dua saja sering tergelincir. Jadi kalau ada orang sakit, terpaksa kami tandu ramai-ramai supaya bisa keluar ke jalan besar,” ujarnya. Menurut warga, kondisi tersebut menyulitkan akses pendidikan, kesehatan, hingga distribusi hasil pertanian.


Perjuangan Warga untuk Akses Kesehatan

Aksi menandu warga sakit itu memperlihatkan bagaimana sulitnya masyarakat di daerah terpencil mendapatkan layanan kesehatan. Untuk menuju puskesmas terdekat, warga harus berjalan kaki sejauh beberapa kilometer melalui jalur tanah yang licin dan menanjak.

Meski sudah berulang kali meminta bantuan perbaikan, masyarakat mengaku hanya mendapat janji. Sementara itu, mereka berinisiatif melakukan penimbunan seadanya menggunakan batu dan tanah agar jalan bisa dilewati sementara. Upaya gotong royong tersebut dilakukan setiap kali hujan deras membuat jalan kembali rusak.

Selain menjadi jalur utama masyarakat Wonosari, jalan tersebut juga digunakan untuk mengangkut hasil bumi seperti padi, kopi, dan palawija. Ketika kondisi jalan rusak, petani terpaksa menanggung kerugian karena kendaraan pengangkut tidak bisa melintas.


Respons Dinas PUPR Kebumen

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kebumen akhirnya memberikan tanggapan terkait kondisi tersebut. Kepala Bidang Bina Marga menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima laporan mengenai kerusakan jalan di wilayah Sadang dan tengah melakukan pendataan.

Menurut penjelasannya, beberapa titik di jalur tersebut memang masuk dalam daftar prioritas perbaikan, namun terkendala anggaran. “Kami memahami kesulitan warga. Jalan itu sudah kami masukkan ke dalam rencana perbaikan tahap berikutnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, medan pegunungan menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembangunan. Selain biaya tinggi, kondisi tanah yang mudah longsor membuat pengerjaan tidak bisa dilakukan secara cepat. Untuk sementara waktu, pihak PUPR berkoordinasi dengan pemerintah desa agar melakukan pemeliharaan ringan menggunakan material lokal.


Keterbatasan Anggaran dan Skala Prioritas

Masalah kerusakan jalan di daerah perbukitan Kebumen sebenarnya bukan hal baru. Banyak ruas jalan di wilayah utara dan timur kabupaten mengalami kondisi serupa. Pemerintah daerah beralasan, keterbatasan anggaran membuat perbaikan harus dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas.

Dari total ratusan kilometer jalan kabupaten, sebagian besar masih berupa jalan tanah dan makadam. Sementara anggaran perawatan jalan hanya mencakup sebagian kecil dari kebutuhan ideal. Untuk tahun ini, fokus utama diarahkan pada jalur yang menghubungkan pusat ekonomi dan pendidikan terlebih dahulu.

Kendati demikian, warga berharap pemerintah tidak melupakan desa-desa di daerah pegunungan. Mereka meminta agar perbaikan jalan tidak hanya menunggu viralnya video atau pemberitaan di media sosial.


Gotong Royong Jadi Solusi Sementara

Sambil menunggu perbaikan permanen, warga Desa Wonosari terus mengandalkan semangat gotong royong. Mereka bahu-membahu memperbaiki jalan dengan alat seadanya. Para pemuda desa mengumpulkan dana sukarela untuk membeli batu dan semen agar sebagian jalan bisa ditimbun.

Selain itu, masyarakat juga membuat jalur alternatif sementara bagi kendaraan kecil. Walau belum ideal, langkah tersebut sedikit membantu memperlancar aktivitas warga, terutama saat keadaan darurat seperti mengantar orang sakit.

Tokoh masyarakat setempat mengatakan, kerja sama warga adalah bentuk kepedulian sosial yang masih terjaga. “Kami tidak bisa menunggu terus. Selagi bisa gotong royong, kami perbaiki sebisanya,” ujarnya.


Harapan Warga terhadap Pemerintah

Kasus di Desa Wonosari menggambarkan realitas banyak desa di daerah pegunungan Jawa Tengah. Warga berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih besar terhadap infrastruktur pedesaan. Jalan bukan hanya akses ekonomi, tetapi juga jalur kehidupan untuk kesehatan, pendidikan, dan keselamatan.

Dengan adanya perhatian publik melalui media sosial, masyarakat berharap perbaikan jalan segera dilakukan. Dinas PUPR menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut dan mengupayakan perbaikan bertahap.

Warga percaya, dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, persoalan jalan rusak di Kebumen bisa diselesaikan secara bertahap. Harapannya, kejadian warga menandu orang sakit tidak perlu terulang lagi di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform bengkelpintar.org